Kalau bicara soal hadiah ada rasa haru yang tiba-tiba menyusup. Aku sendiri bingung, harusnya hadiah memberikan rasa yang salah satunya adalah rasa bahagia sehingga saat mengingatnya ada senyum simpul di sudut bibir walaupun tak semua begitu. Jujur, dalam hidupku ada banyak sekali hadiah yang kudapat baik berupa benda ataupun rasa dan bentuk lainnya, untuk itu aku bersyukur. Tetapi ketika melihat postingan deskripsi give away mbak Ina tentang makna bahagia di barisan awal tulisannya, sedikit terharu lalu kutulis sepenuh hati, inilah makna bahagiaku:
Saat kerja pertama kali setamat kuliahku, dengan suka cita sebagian uang honorku kuberikan sebagian pada orang tua, tak banyak memang tapi aku minta agar diterima. Selebihnya untuk kuhabiskan bersama adik-adikku. Honor pertama kita jajan bareng. Aku selalu suka melihat ekspresi Refri adikku kalo kita jajan, entah itu sekadar jajan es, coklat atau jajan mi ayam dadakan bahkan sekedar nyisipin uang beli pulsa. Dia anak yang jujur saat berekspresi, matanya yang berbinar bahagia dan celotehannya kala mengkonfirmasi kesediaanku belanja untuknya itu adalah hadiah buatku.
Adik keduaku, Putri, tengah berjibaku dengan perkuliahannya saat itu. Ada masa kami saling mendukung berbagi uang jajan dengan saling menransfer menutupi kebutuhan satu sama lain. Untuknya pula, aku tak pernah pikir seberapa banyak harus keluar. Seadanya aku, sebegitulah untuknya. Sampai sekarang pun kami diam-diam berbagi, bahkan aku yang cengeng dan mudah terharu ini lebih sering bersandar padanya kalau sudah cerita masalah hati. Dia hadiah bagiku.
Si bungsu, Ima, semacam jembatan kami semua melengkapi kebahagiaan. Adikku satu ini gemar membaca, menulis, suka seni, dan paling cepat menangkap perkembangan zaman. Tak heran kalau dia lebih lihai berselancar di internet. Dia bungsu tapi dewasa. Akhir-akhir ini, aku baru tau bahwa hal kecil yang pernah kulakukan untuknya 3 tahun lalu, yaitu membelikannya tiket nonton konser CJR adalah hal yang membuatnya saaaangat bahagia. Aku? bahkan lebih bahagia, bukan karena akhirnya kami merasakan liburan ke luar negeri bersama CJR dan bertemu teman baru di sana, tapi karena semangatnya fokus meraih sesuatu itulah membuatku banyak belajar. Dia hadiahku.
Bagiku, untuk selalu sehat, selalu ada untuk mendukung mereka walaupun aku telah menikah dan entah tinggal di mana pun nanti, adalah hadiah yang paling kuinginkan saat ini. Serta pemuda beriman nan berakhlak mulia sebagai pendamping mereka suatu hari kelak adalah hadiah terbaik bagiku karena dialah yang akan mengimami adikku, membuatku menjadi urutan ke sekian nanti. Yang terbaik bagi mereka adalah hadiah yang paling kuinginkan.
Senangnya memiliki kakak seperti Mba Alma ^^ semoga sukses dan sehat selalu mba Alma :)
ReplyDeleteHIhhhii...
DeleteHampir semua kakak kayanya begitu ya, Mbak.
Amiiin. Makasih mbak Herva doanya. Semoga mbak juga sehat selalu yaaa
Keluarga memang hadiah yang ga bisa tergantikan ama apapun ya mbak :).. Bberuntunglah orang2 yang tinggalnya masih deket ama keluarganya.. bisa sering ketemuan kapan aja.. aku yang merantau gini ngerasain banget kalo lg kangen ama keluarga, tapi ga bisa sering ketemu krn jauh dan biaya ga murah juga. Ujung2nya cuma nelpon.. :)
ReplyDeleteIya, Mbak. Hadiah terbaik di dunia.
DeleteAlhamdulillah masih bisa ketemu sama keluarga mbak walaupun ga selalu juga karena saya juga merantau :D
saya setuju tuh sama agan fanny.. keluarga nomber wahid lah
ReplyDeletebetul^^
Delete